ekspresiseni masyarakat tradisional desa adat penglipuran bangli sebagai sarana pemujaan kepada tuhan (kajan bentuk, fungsi, dan makna) 1 MUDRA 22 (1) : 1 17 Ekspresi Seni Masyarakat (I ISSN Nengah Duija) EKSPRESI SENI MASYARAKAT TRADISIONAL DESA ADAT PENGLIPURAN BANGLI SEBAGAI SARA

Seni Tari di Indonesia sangatlah bakir. Keanekaragaman kesenian tari dari Sabang sampai Merauke menjadi identitas masing-masing daerah yang mesti dilestarikan oleh generasi mendatang. Bermacam rupa tari tradisional dan modern seringkali dipentaskan dalam program-acara tertentu, sebagaimana upacara adat pernikahan, ritual penyambutan tamu kehormatan, dan sebagainya. Tarian tersebut dapat dilakukan secara spesial, berpasangan, bergerombol ataupun kolosal. Seni tari terbimbing misal kata majemuk jiwa hamba allah melalui ekspresi melampaui gerakan ritmis dan estetis. Selain kesenian, dalam perkembangannya seni tari adalah juga menjadi babak mulai sejak kebudayaan. Pengertian Seni Tari Pengertian Tari Oleh Para Pakar Sejarah Seni Tari di Indonesia a. Era Tersisa b. Era Hindu Buddha c. Era Selam d. Era Penjajahan e. Era Setelah Kemandirian Unsur Seni Tari 1. Partikel Penting Kesenian Tari 2. Elemen Pendukung Kesenian Tari Konsep Seni Tari Gerak Dalam Tari Macam Seni Tari Fungsi Seni Tari Kesenian Tari Daerah di Indonesia 1. Tari Daerah Istimewa Aceh 2. Tari Daerah Bali 3. Tari Distrik Bengkulu 4. Tari DKI Jakarta 5. Tari Wilayah Jambi 6. Tari Daerah Jawa Barat 7. Tari Area Jawa Tengah 8. Tari Daerah Jawa Timur 9. Tari Daerah Papua Pengertian Seni Tari Seni tari merupakan suatu kesenian dengan media ungkap kasatmata gerakan. Bersendikan kutipan berbunga situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tari yakni keseleo satu bentuk kesenian yang punya wahana ungkap atau substansi gerak melangkahi gerakan cucu adam. Menuruti KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni tari adalah distribusi seni mengenai gerakan fisik tangan dan lainnya yang berirama dan biasanya diiringi bunyi-bunyian irama, klonengan, dan sebagainya. Tari merupakan seni meski substansi dasarnya merupakan gerak. Akan tetapi gerak nan dimaksud enggak usaha realistis maupun keseharian, melainkan usaha-gerakan kerumahtanggaan wujud gerak ekspresif. Gerak ekspresif adalah gerak nan indah dan bisa mempengaruhi manah manusia. Kegagahan kampanye tersebut adalah operasi distilir yang mengandung ritme tertentu. Penggunaan pembukaan indah dalam dunia seni merupakan pengertian berusul bagus. John Joseph Martin menerobos The Bertamadun Dance 1965 menguraikan bahwa indah maupun bagus ialah sesuatu yang memberikan kepuasan batin orang. Aksi mulia tidak abnormal lega usaha kecil-kecil dan subtil, hanya gerakan gigih, kasar, abadi, aneh dan penuh tekanan kembali boleh dikategorikan misal gerak nan indah. Pengertian Tari Oleh Para Tukang Ada beberapa pengertian yang digunakan untuk menjelaskan apa itu tari. Sendiri ahli tarikh tari dan irama dari Jerman bernama Curt Sachs kerumahtanggaan World History of The Dance 1933 menjelaskan bahwa tari adalah gerak yang ritmis. Sehingga molekul berpokok suatu disko adalah gerak dan ritme atau irama. Pendapat enggak dikemukakan makanya Hendrina Cornelia Hartong Corrie Hartong koteng ahli dari Belanda yang menjernihkan bahwa tari yaitu gerak-gerak nan diberi bagan dan ritmis berasal badan di dalam pangsa. Sementara itu penulis Amerika bernama Walter Sorell mendefinisikan tari laksana gerakan-operasi fisik dan anggota-anggotanya tersusun seemikian rupa sehingga berirama. Konotasi tentang tari diatas masih sepemikiran dengan Frederick Hawkins Erik Hawkins yang berprofesi sebagai tukang tari dan koreografer tari bertamadun Amerika. Ia menyatakan tari adalah adalah ekspresi kehidupan manusia yang diubah maka dari itu imanjinasi dan diberi tulang beragangan melintasi media gerak sehingga menjadi gerakan nan simbolis dan mengungkapkan isi dari penciptanya. Kemudian menurut Suryodiningrat, pandai tari dari Jawa mengatakan tari merupakan gerakan-gerakan bermula seluruh episode tubuh anak adam yang disusun setimbang bersama nada nan punya maksud tertentu. Sedangkan menurut Soedarsono, tari merupakan ekspresi hidup anak adam yang diungkapkan melangkaui gerak-gerak ritmis yang indah. Selain pengertian-pengertian yang telah disampaikan, masih banyak signifikasi lain makanya para ahli mengenai arti tari itu sendiri, antara lain Menurut Aristoteles – Tari ialah gerakan ritmis yang menghadirkan suatu fiil makhluk detik mereka bertindak. Menurut John Weaver – Seni tari merupakan gerak-gerak terstruktur yang elegan dan dibentuk secara harmonis oleh sikap elok dan postur tubuh anggun. Menurut Yulianti Parani – Tari merupakan gerakan ritmis nan muncul terbit penggalan atau seluruh raga yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan ekspresi tertentu. Menurut Enoch Armadibrata – Tari mempunyai definisi andai gerakan tubuh yang tersusun privat suatu ruang dengan landasan irama dan gerak. Menurut Atik Soepandi – Kesenian tari adalah ekspresi atma khalayak melewati gerak-gerak ritmis dan melodi yang indah. Menurut Bagong Sudiro – Arti tari adalah suatu seni faktual sebuah aksi ritmis nan menjadi alat ekspresi manusia. Menurut Suadarsa Pringgo Broto – Definisi seni tari yakni satu ganjaran kerangka-rangka manuver tubuh dan ruang. Menurut I Gede Ardika – Pengertian seni tari adalah suatu hal yang berlimpah melaraskan gerak tubuh dengan nada tertentu. Menurut Judith Mackrell – Joget merupakan propaganda badan yang ritmis dan beriringan dengan musik dan dilakukan dalam sebuah ruangan, serta berujud kerjakan memformulasikan emosi maupun ide, melepaskan energi atau lakukan bersenang-senang. Menurut Hawkins – Tari yaitu suatu ungkapan spirit yang dijadikan bentuk satu aksi makanya imajinasi penciptanya. Sejarah Seni Tari di Indonesia Jalan kesenian tari n kepunyaan album pangkat dan terus menyesuaikan musim ke masa. Keadaan itu dapat kita lihat dari berbagai ragam tarian nan digunakan dalam acara-program tertentu, seperti upacara adat, pernikahan dan penyambutan pelawat. Berikut ini merupakan ki kenangan kronologi seni tari yang cak semau di Indonesia yang dibagi menjadi era primitif, era Hindu Buddha, era Selam, era kolonialisme dan era sehabis merdeka, merupakan a. Era Sederhana Perian ini dimulai sebelum adanya kerajaan di Indonesia. Oleh masyarakat era tersebut tarian dipercaya sebagai sesuatu yang memiliki daya magis dan sakral. Aksi-manuver tari tercipta beralaskan kepercayaan awam. Beberapa contohnya adalah tari hujan angin, tari eksorsisme, tari kebangkitan dan sebagainya. Gerakan tarian pada masa ini diinspirasi oleh gerakan umbul-umbul serta ki mawas gerakan makhluk hidup, misalnya binatang dan pohon. Misalnya meniru gerakan binatang yang medium diburu. Galibnya disko pada waktu primitif dilakukan secara berkelompak atau bersama-sama. b. Era Hindu Buddha Urut-urutan kesenian tari di Indonesia kemudian berlanjut pada era kekaisaran Hindu Buddha. Aksi tari lega masa ini dipengaruhi maka dari itu unsur budaya para pedagang. Pada era Hindu Buddha, tarian tiba n kepunyaan standar dan patokan, serta memiliki literatur tentang seni tari. Salah satunya yakni iteratur maupun panduan gerak tari yang dibuat oleh Bharata Muni dengan judul Natya Sastra yang membahas 64 keberagaman gerakan tangan mudra. c. Era Islam Setelah masa Hindu Buddha, sejarah tari di Indonesia berlanjut ke masa penyebaran agama Islam puas tahun 1755 momen imperium Mataram Islam terbagi dua. Pada era ini tarian umumnya dilakukan pada saat tahun raya. Pencatuan kerajaan Mataram menjadi dua menjadikan seni tari bak pelecok suatu wujud identitas mereka, sehingga joget yang ditampilkan memiliki makna dan partikel khas bermula masing-masing kerajaan. d. Era Penjajahan Kemunduruan kesenian tari di Indonesia terjadi pasa perian penjajahan karena kejadian sosial yang kacau. Namun seni tari tetap terpelihara dan diperagakan di kastil kerajaan saat acara-acara penting berkaitan aturan dan budaya. Puas waktu ini juga tercipta joget nan diilhami berbunga perjuangan rakyat melawan kolonialisme, adalah Tari Prawiroguni. Dansa ini yaitu tari tradisional berasal Jawa Paruh yang membualkan kegagahan prajurit pada masa itu. Penari Prawiroguno menunggangi senjata dan perisai pelindung diri saat melakukan tarian. e. Era Setelah Kemerdekaan Sehabis Indonesia merdeka, perkembangan seni tari tiba membaik. Tari-tarian sering dilakukan saat formalitas resan dan keagamaan, serta menjadi hiburan masyarakat. Pada era ini tari berkembang untuk seluruh kalangan, termasuk momongan-anak asuh mulai dewasa yang mulai mempelajari tari tradisional dan tari maju. Anasir Seni Tari Sesuai dengan pengertian seni tari, tarian n kepunyaan unsur yang boleh dibagi menjadi dua, yaitu unsur penting dan unsur pendukung. Unsur utama terdiri terbit 3 tipe, yakni wiraga fisik, wirama musik, dan wirasa rasa. Sedangkan anasir pendukungnya antara lain ragam gerak, kelakuan iringan, hias dan kostum, dan paradigma lantai. 1. Unsur Utama Kesenian Tari Suatu gerakan dapat dikatakan sebagai tarian jika memenuhi 3 molekul terdepan. Apabila salah satu unsur utama tidak terwujud maka tidak bisa disebut sebagai tarian. Molekul utama disko antara bukan Wiraga jasmani – sebuah tarian harus memperlihatkan kampanye badan, baik posisi agak kelam alias duduk. Wirama musik – seni tari terbiasa memiliki atom irama yang menyatukan gerakan jasad dan pengiringnya, menghampari irama musik dan tempo joget. Wirasa rasa – seni tari harus mampu mencadangkan perasaan melalui aksi atau ekspresi saat menari. 2. Zarah Partisan Kesenian Tari Unsur suporter tarian mempunyai arti sebagai pelengkap dan penawan sebaiknya tarian nampak lebih menarik. Berlainan dengan unusr utama tari yang harus terpenuhi, partikel pendukung boleh tidak terwujud. Dengan adanya unusr partisan n domestik tarian maka pesona saat tarian dipentaskan dan dipertontonkan akan lebih sani. Berikut ini adalah unsur pendukung ajojing, yaitu Kelakuan Gerak – sebuah tarian akan nampak luhur seandainya seluruh anggota awak berangkulan. Tidak hanya tangan dan kaki, anggota tubuh lain dapat dikombinasikan, misalnya lirikan mata, raut dan ekpresi cahaya muka yang menyesuaikan dengan makna tarian. Hal ini akan menciptakan kancing tarik sehingga disko lebih estetis. Polah Iringan – Penambahan ritme maupun irama berupa nada yang sesuai dengan spesies tari akan menciptakan campuran indah antara musik dan gerakan tubuh. Saat joget diiringi oleh irama akan lebih indah jika ditambah dengan hentakan, tepukan dan teriakan berpokok penari. Rias dan Kostum – Intern sebuah pertunjukkan tari, tata rias dan kostum menjadi putaran signifikan kerjakan menyampaikan makna dan rasa suatu tarian. Oleh sebab itu, tanpa riasan dan kostum maka joget akan terasa hambar cak bagi ditonton. Pola Lantai maupun Bloking – Joget akan bertambah berseni ketika ada pola lantai nan teratur. Penayub enggak harus berdiri pada satu titik dan bisa menyetimbangkan ataupun berpindah palagan. Konsep Seni Tari Berbagai spesies tarian memiliki konsep ataupun variasi nan terdiri dari ruang gerak, tenaga dan musim nan farik-cedera. Berikut ini adalah penjelasan konsep kesenian tari, yaitu Ruang Gerak – Manuver kerumahtanggaan suatu disko memerlukan ruang gerak yang menyesuaikan dengan jenis gerakan yang akan dilakukan. Ulas gerak boleh berupa ruang gerak semput dan ruang gerak luas. Penentuan ruang gerak dapat disesuaikan dengan jumlah penari, menutupi individual, berpasangan atau dilakukan dalam satu gerombolan. Tenaga – Intern melakukan gerakan disko dibutuhkan tenaga menyamakan bentuk dinamis, ritmis dan harmonis. Minus tenaga yang eksemplar maka lain mungkin tari dipentaskan dengan baik. Beberapa jenis tarian memerlukan tenaga dengan intensitas abadi, sedang dan lemas. Waktu – Privat melakukan ajojing terwalak estiamsi sesuai gerakan nan ditampilkan. Tari dapat dilakukan dengan cepat ataupun lambat yang kemudian disebut tempo. Dengan berpatokan lega tempo maka kesan dinamis dalam suatu joget akan tertumbuk pandangan. Gerak Kerumahtanggaan Tari Cak bagi menghasilkan manuver tarian yang mulia, maka dibutuhkan proses pengolahan atau perebusan. Penggodokan unsur keayuan tersebut boleh berkarakter stilatif dan distortif yang dapat dijelaskan sebagai berikut Gerak Stilatif merupakan gerak yang telak mengalami proses pengolahan menjadi kian halus nan berorientasi pada kerangka yang indah. Gerak Distortif merupakan penggarapan gerak melewati proses perbaikan dari gerakan asli dan merupakan keseleo satu proses stilasi. Dari hasil pengolahan aksi melampaui proses stilisasi dan distorsi maka lahirlah dua jenis propaganda tari, yaitu gerak murni pure movement dan gerak maknawi gestur. Gerak Sejati adalah gerakan tari nan pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu konotasi tertentu. Peristiwa yang menjadi pertimbangan penting merupakan keayuan manuver. Gerak Maknawi ialah olah gerak tari nan mengungkapkan kandungan dengan maksud tertentu selain keindahannya. Gerak maknawi juga disebut gerak gestur yang bersifat peniruan imitatif dan mimitatif. Imitatif merupakan gerak peniruan dari binatang dan tunggul, sedangkan mimitatif ialah gerak tiru dari gerakan sosok. Dalam gerakan tari ada beberapa contoh yang termasuk propaganda maknawi, ialah trisig dan gedih yang merupakan stilasi alias distorsi dair gerakan berjalan dan berlari. Kemudian gerak sawang yang menjadi paparan gerak melihat atau memandang, serta gerak lambean yaitu kampanye merias diri. Jenis Seni Tari Tarian dapat dikategorikan menjadi sejumlah macam berdasarkan faktor tertentu, misalnya jumlah penari dan genre alias aliran tari. Berikut ini yakni jenis seni tari berdasarkan jumlah penari nan melakukan, yaitu Tari Eksklusif atau Partikular adalah tarian yang dibawakan makanya satu manusia penari. Tari Berpasangan atau Duet adalah disko yang dibawakan oleh dua manusia peronggeng secara berpasangan. Tari Pasuk alias Grup adalah ajojing yang dibawakan banyak orang dalam kelompok. Sedangkan jenis tari berdasarkan genre atau alirannya antara enggak Tari Tradisional Disko tradisional yakni jenis seni tari yang diwariskan secara terban temurun sehingga menjadi budaya. Tarian ini mengandung ponten-nilai filosofis sebagaimana kepercayaan, keyakinan, kepahalwanan dan sebagainya. Tari tradisional boleh dibagi menjadi dua spesies, yaitu tari rakyat alias daerah yang berkembang dikalangan awam mahajana dan biasanya menajdi simbol kesukaan dan suka cita. Misalnya dansa untuk merayakan pengetaman melimpah dan menjadi tradisi di musim berikutnya. Selain itu ada kembali tari klasik atau tari keraton yang berkembang dikalangan bangsawan. Jenis joget ini umumnya melarang mahajana bisa menarikan tariannya dan terdapat aturan protokoler atau tertulis yang mengatur. Tari Kreasi Baru Jenis seni tari invensi yunior dikembangkan atau diciptakan oleh penata tari. Tarian ini berkembang sesuai dengan zaman dengan memodifikasi tarian tradisional sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat masyarakat. Contohnya adalah tari rapai nan merupakan campuran gerak tari daerah Aceh dan Tanjung Malaya, seperti mana tari seudati, tari saman dan tari zapin. Tari Masa kini Tipe tarian masa kini menunggangi manuver simbolik, spesial dan mengandung makna tertentu. Tarian ini lahir sebagai bentuk reaksi pecah seni tari klasik yang telah mencecah tutul akhir dalam perkembangan teknisnya. Tari mutakhir tertulis keseleo satu variasi tari modern sehingga minim elemen trafisi lama. Biasanya gaay tarian ini bernuansa unik memperalat variasi nada bertamadun. Maslahat Seni Tari Tarian punya beberapa keefektifan sesuai dengan aksi serta irama nan dilakukan. Berikut ini ialah sejumlah kemujaraban seni tari, antara tak Sarana Keagamaan / Kepercayaan – Tarian mutakadim alam digunakan dalam sarana keimanan nan berperilaku sakral dan mengajarkan makna kebaikan, misalnya bilang jenis tari di Bali yang digunakan sebagai media komunikasi dengan dewa dan leluhur. Sarana Formalitas Adat – Seni tari juga bisa digunakan misal sarana upacara rasam bagi bervariasi harapan, seperti meminta hujan, lamar hasil panen, serta program adat lain. Sarana Kekeluargaan – Tarian mengandung nilai sosiokultural kerjakan masyarakat. Asosiasi sosial bisa terjalin ketika tarian dilakukan dan dipentaskan. Manfaatnya adalah munculnya kerukunan dan persatuan antar khalayak. Saranan Hiburan – Seni tari bermanfaat sebagai tempat hiburan, tontonan, serta pertunjukan. Berbagai variasi tarian adat dapat dinikmati kerjakan mereka pecinta seni dan masyarkat awam. Kesenian Tari Kawasan di Indonesia Indonesia yakni negara yang kaya akan isitiadat termasuk kesenian tariannya. Berikut ini adalah beberapa tarian distrik populer di Nusantara, antara lain 1. Tari Daerah Idiosinkratis Aceh Aceh punya beberapa tarian adat, seperti Tari Seudati, jenis tarian yang berasal dan dipengaruhi budaya Arab dan latar belakang agama Islam. Gerakan tarian ini sanga dinamis dan penuh kesamarataan dengan suasana keagamaan dan menjadi tarian minimal terkenal dan digemari umum Aceh. Tari Surat sita Meuseukat, varietas disko dilakukan dengan duduk berjajar dan diiringi musik musin yang dinamis. Tarian ini penuh syair yang mengajarkan kabajikan sesuai ajaran agama Islam. 2. Tari Daerah Bali Bali memiliki beberapa ajojing adat, seperti Tari Legong Bali, merupakan tarian berlatar pinggul narasi demap koteng Paduka tuan berpokok Lasem. Operasi tarian ini dibawakan dengan sangat dinamis dan menyedapkan hati hati. Tari Kecak, merupakan joget beralaskan cerita Ramayana nan mengisahkan bala tentara monyet Hanuman dan Sugriwa. Tari Pendet, yakni dansa pemujaan nan banyak dilakukan di Rajut atau tempat ibadah umat Hindu Bali. Tarian ini melambangkan penyambutan terhadap datangnya dewa ke mayapada. Seiring urut-urutan zaman, tarian ini juga digunakan lakukan tarian selamat datang yang mengandung makna sakral dan religius. 3. Tari Daerah Bengkulu Bengkulu memiliki beberapa ajojing adat, seperti Tari Andun yakni jenis tarian nan berasal bersumber Bengkulu Kidul bakal menjawat tamu kegadisan. Tari Bidadari Teminang Anak asuh merupakan tarian nan memiliki arti seorang bidadari nan tenga merefleksikan anak. Tarian ini terbit mulai sejak Rejang Lebong. 4. Tari DKI Jakarta Jakarta memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Topeng merupakan keberagaman tari tradisional nan bermula dari Betawi untung menyambut tamu distingtif. Gerakan seni tari ini sangat tegas dan dinamis. Tari Yopong merupakan joget persembahan lakukan menghormati kehadiran tamu negara. Suasana disko ini dilakukan dalam rasa khidmad. 5. Tari Daerah Jambi Jambi memiliki beberapa ajojing sifat, seperti Tari Sekapur Siri, ialah jenis tari pesembahan nan memiliki banyak kemiripan dengan joget rumpun melayu lainnya. Tari Selampir, yaitu termasuk tarian pergaulan cukup umur-mudi mulai sejak daerah Jambi. 6. Tari Provinsi Jawa Barat Jawa Barat memiliki beberapa joget resan, seperti Tari Kuncaran merupakan ajojing yang menggambarkan rasa perseteruan seorang raja karena cintanya mutakadim ditolak. Tari Merak merupakan keberagaman tari yang mengisahkan vitalitas seekor burung merak yang indah dan mengurung. Tarian ini dibawakan dengan gemulai dan mempesona sesuai gerakan burung merak. 7. Tari Daerah Jawa Tengah Jawa Tengah memiliki beberapa tarian sifat, seperti Tari Serimpi, yakni sebuah tarian keraton yang memiliki unsur keagungan, kelembutan, serta menawan. Tari Blambangan Cakil, merupakan seni tari yang membualkan perdurhakaan Srikandaa saat melawan Buto Cakil. Tarian ini menjadi simbol penghancuran sifat kebrutalan murka. 8. Tari Daerah Jawa Timur Jawa Timur memiliki beberapa tarian aturan, sebagai halnya Reog Ponorogo adalah tarian nan dilakukan 6 hingga 8 orang lelaki dan 6 sampai 8 orang wanita. Tarian ini diambil berpokok kisah Kanjeng sultan Kelana Sewandana nan berbuat perjalanan mencari kekasihnya. Tari Remo yaitu tarian nan galibnya dilakukan bagi menjawat pejabat alias tamu eksklusif. 9. Tari Daerah Papua Papua memiliki beberapa tarian adat, seperti mana Tari Perang merupakan tarian dengan partikel jiwa kepahlawanan dan keberanian masyarakat suku-tungkai di Papua. Tari Musyoh merupakan tarian ritual cak bagi mengsir arwah individu yang meninggal akrena kegeruhan dan bermaksud hendaknya arwah tersebut tenang di alam nasab.

Seniyang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dengan menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersil, seperti musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer. (Seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya). f. Fungsi Guna
Seni Kaligrafi pada Pintu Masuk Obyek wisata unik Masjid Perut Bumi di Kota Tuban Bagaimana kabar sobat pembaca The Jombang Taste hari ini? Sadarkah Anda bahwa saat ini kehidupan kita tidak pernah jauh dari bidang kesenian. Berbagai kegiatan manusia melibatkan unsur seni. Dimulai dari saat kita memilih pakaian kerja hari ini, mengelola arsip dokumen kerja, membuat grafik dan bagan statistik, memilih menu makan siang, hingga kembali pulang ke rumah berkendara mobil semuanya melibatkan benda seni. Karya seni merupakan bagian dari kehidupan manusia sehingga karya seni memiliki fungsi, baik yang bersifat individual maupun sosial. Pada artikel kali ini kita akan membahas fungsi seni secara individual dan fungsi seni sosial. Bagaimana penjelasan keduanya? Simak tulisan di bawah ini. 1. Fungsi seni secara individual Fungsi seni secara individual meliputi kebutuhan fisik dan non fisik atau jiwa. Bagi seseorang fungsi kebutuhan fisik memiliki kaitannya dengan hasil karya seni yang bersifat seni pakai. Hal ini disebabkan hasil karya seni yang diciptakan oleh manusia diutamakan pada kegunaannya untuk memenuhi kebutuhan fisik. Sedangkan fungsi non fisik memiliki kaitan dengan emosi seseorang. Dengan demikian hasil seni ini dapat berfungsi sebagai media ekspresi dan media apresiasi. 2. Fungsi seni secara sosial Beberapa fungsi seni pada bidang-bidang sosial kemasyarakatan adalah sebagai berikut A. Bidang keagamaan Dalam bidang keagamaan, karya seni memiliki fungsi yang bersifat kepercayaan dan religius dari masyarakat setempat. Dalam hal ini seni berfungsi sebagai sarana atau media pelengkap upacara keagamaan atau upacara kepercayaan. Bidang seni yang berhubungan dengan keagamaan seperti tempat-tempat ibadah dengan seni dekorasi. B. Bidang komunikasi Dalam bidang komunikasi, karya seni memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan-pesan di dalam suatu masyarakat. Dengan karya seni dapat di jalin hubungan individu yang satu dengan yang lain di dalam masyarakat. Contohnya menyampaikan pesan melalui karya seni lukis, seni teater, seni musik maupun seni tari. C. Bidang pendidikan Karya seni memiliki fungsi untuk menyampaikan pengetahuan seni kepada peserta didik, baik yang bersifat formal di sekolah sekolah maupun non formal misalnya di sanggar lukis, sanggar tari, sangat teater, atau tempat-tempat kursus untuk musik dan seni kriya lainnya. D. Bidang hiburan Karya seni memiliki fungsi untuk menghibur, baik secara langsung maupun tidak langsung. Fungsi karya seni yang bersifat hiburan secara langsung contohnya adalah pergelaran seni teater, seni tari, seni musik, dan pameran lukisan. Adapun fungsi karya seni yang bersifat hiburan secara tidak langsung pada umumnya sebagai pelengkap. Contohnya adalah dekorasi pada ruangan pesta maupun pertunjukan musik di dalam rumah makan. Artikel Terkait Sebagaibagian dari Kurikulum 2013, pembelajaran dalam buku ini mencakup studi ragam dan makna karya seni budaya untuk mengasah kompetensi pengetahuan, praktik berkarya seni budaya untuk mengasah kompetensi keterampilan, dan pembentukan sikap apresiasi terhadap seni budaya sebagai hasil akhir dari studi dan praktik karya seni budaya. Karyaseni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek kegunaannya, seperti : perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan.
PENGERTIANJIWA. Jiwa adalah unsur manusia yang bersifat nonmateri, tetapi fungsi dan manifestasinya sangat terkait pada materi. Mahasiswa yang pertama kali mempelajari ilmu jiwa dan keperawatan jiwa sering mengalami kesulitan dengan hal yang harus dipelajari, karena jiwa bersifat abstrak dan tidak berwujud benda.
RESUMEMODUL SESI II Education Through Art Pengembangan Fungsi-Fungsi Jiwa : Fantasi, Sensitivitas, Kreativitas, dan Ekspresi A. Fantasi Menurut Alwisol (2014), beliau mengatakan bahwa fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang sudah ada, dan

Tariyang merupakan seni budaya juga memiliki fungsi. Gerakan tari yang menjadi media untuk menyampaikan fungsi tersebut. Berdasarkan fungsinya, tarian di Indonesia diklasifikasi menjadi 3, yaitu : 1. Tari sebagai sarana upacara. Tari sebagai upacara ini merupakan tarian yang biasa dipentaskan dalam upacara-upacara adat suatu daerah. Berikut

FungsiSeni Secara Umum Berdasarkan pengertian seni yang telah disebutkan di atas, fungsi seni secara umum adalah sebagai bentuk/ cara penyampaian ekspresi seseorang kepada orang lain dan lingkungannya. Beberapa fungsi seni dapat bedakan dalam dua kelompok, yaitu fungsi seni bagi individu dan fungsi seni bagi sosial. A. Fungsi Seni Secara Individu Q38mlgn.
  • 3wqm0xdbty.pages.dev/480
  • 3wqm0xdbty.pages.dev/315
  • 3wqm0xdbty.pages.dev/145
  • 3wqm0xdbty.pages.dev/497
  • 3wqm0xdbty.pages.dev/398
  • 3wqm0xdbty.pages.dev/410
  • 3wqm0xdbty.pages.dev/254
  • 3wqm0xdbty.pages.dev/100
  • fungsi seni sebagai sarana ekspresi jiwa kecuali