K3 Bekerja Di Ketinggian Bekerja di ketinggian memiliki resiko tinggi yang menimbulkan terjadinya bahaya disekitar Kita dan menjadi salah satu penyebab terbesar kematian dan luka berat, tetapi hingga saat ini masih banyak pekerja dan pengusaha yang kurang peduli dengan keselamatan diri mereka saat bekerja padahal bahaya selalu mengintai mereka setiap saat. Pengertian Bekerja Diketinggian Menurut OHSA Standar Melakukan pekerjaan atau kegiatan yang lokasinya setinggi 6 feet 1,8 meter atau lebih Menurut Permenaker No. 09 Thn 2016 Kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh Tenaga Kerja pada Tempat Kerja dipermukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang menyebabkan Tenaga Kerja atau orang lain yang berada di Tempat Kerja cedera atau meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda Bekerja pada ketinggian dapat diartikan Kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang menyebabkan tenaga kerja atau orang lain cidera atau kematian dan menimbulkan kerugian. Dasar Hukum Undang-undang Nomor I Tahun 1970 Pasal 2 Ayat 2 Huruf i Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan; Pasal 4 Mencegah dan mengurangi kecelakaan;Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya; Permenakertrans Thn 2010 Pasal 2 Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh di tempat harus sesuai SNI atau standar yang wajib diberikan oleh pengusaha secara cuma-cuma Pasal 3 Ayat 1 pelindung kepala;pelindung mata dan muka;pelindung telinga;pelindung pernapasan beserta perlengkapannya;pelindung tangan; dan/ataupelindung kaki. 3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 9 Thn 2016 Pasal 2 Pengusaha dan/atau Pengurus wajib Menerapkan K3 dalam bekerja pada ketinggian. Prosedur Kerja aman dalam bekerja di ketinggian. Prosedur atau SOP Merupakan runtutan atau langkah-langkah yang harus diketahui dan dilakukan jika harus bekerja pada tempat kerja yang memiliki potensi bahaya jatuh, agar terhindar dari kecelakaan kerja meliputi Teknik dan cara perlindungan jatuhCara pengelolaan peralatanTeknik dan cara melakukan pengawasan pekerjaanPengamanan tempat kerjaKesiapsiagaan dan tanggap darurat Peralatan yang diperlukan dalam bekerja pada ketinggian Perangkat Pencegah JatuhPerangkat pencegah jatuh kolektif Suatu rangkaian peralatan untuk mencegah tenaga kerja secara kolektif memasuki wilayah berpotensi jatuh agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian finansial Dan harus memenuhi persyaratan Dinding, tembok pembatas atau pagar pengaman memiliki tinggi minimal 950 milimeterPagar pengaman harus mampu menahan beban 0,9 kilonewtonCelah pagar memiliki jarak vertikal maksimal 470 milimeterTersedia pengaman lantai pencegah benda jatuh toe board cukup dan memadaiPerangkat pencegah jatuh perorangan Perangkat pencegah jatuh perorangan Suatu rangkaian peralatan untuk mencegah tenaga kerja secara perorangan memasuki wilayah berpotensi jatuh agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian finansial Perangkat pencegah jatuh perorangan sedikitnya terdiri dari Sabuk Tubuh Full Body Harness Tali pembatas gerak work restraint Perangkat Penahan JatuhPerangkat Penahan Jatuh kolektif Perangkat Penahan Jatuh kolektif harus memenuhi persyaratan dipasang secara aman ke semua Angkur yang diperlukan; danmampu menahan beban minimal 15 lima belas kilonewton dan tidak mencederai Tenaga Kerja yang Penahan Jatuh Perorangan Perangkat Penahan Jatuh perorangan terdiri atasbergerak vertikal;bergerak horizontal;tali ganda dengan pengait dan peredam kejut;terpandu; danulur tarik otomatis. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam bekerja Di ketinggian. Dalam pekerjaan diketinggian atau pekerjaan yang dilakukan pada ketinggian lebih dari meter dari lantai kerja atau pada area yang berpotensi jatuh dari ketinggian lebih dari meter Pastikan Surat Ijin Kerja untuk bekerja di ketinggian telah dikeluarkan oleh pemilik otoritas;Pekerja telah diberi induksi serta telah dilakukan Risk Assesment;Pastikan bahwa kondisi fisik pekerja sehat lakukan pengecekan fisik sebelum pekerja melakukan pekerjaan diketinggian;Area di bawah pekerjaan di ketinggian harus diberi tanda keselamatan /spanduk rambu βAda Pekerjaan di Atasβ dan pasang barikade sekitar lokasi;Pelajari dan pahami serta memakai sistem perlindungan jatuh dengan menggunakan alat pelindung diri yang tepat atau alat pelindung diri yang disyaratkan safety helmet, safety body harnesss, safety shoes / sepatu kerja dll;Sebelum Anda memulai pekerjaan di ketinggian, pastikan APD yang digunakan dalam kondisi baikAlat pelindung kerja carmantel/ rope, slide chuck, carabiner,safety net, lifeline pipa atau wire rope / sling dll sudah disiapkan dan dipakai;Alat pelindung diri yang disyaratkan harus dicantolkan atau dipasang pada titik kait yang sudah disediakan;Jika menggunakan tangga, lakukan pemeriksaan sebelumnya dan pakailah tangga yang memenuhi syarat keselamatan kerja dengan menggunakan Ladder Inspection Tag;Jika menggunakan scaffolding, lakukan pemeriksaan dan pakailah scaffolding yang memenuhi syarat keselamatan kerja dan ber Tagging layak pakai;Peralatan yang akan dibawa harus disimpan/diletakkan pada tempat yang aman dari bahaya jatuh;Bila ada pekerjaan panas/api di kerja ketinggian, ijin kerja keperjaan panas harus dipenuhi;Pastikan agar semua material yang digunakan pada saat pekerjaan di ketinggian aman dan tidak menyebabkan kemungkinan terjatuh ke permukaan;Jika melihat benda jatuh, atau material yang dikerjakan jatuh, agar segera berteriak untuk mengingatkan orang yang dibawah ntuk menghindar;Persiapkan SOP keadaan darurat seperti terjatuh dari ketinggian atau ada orang tertimpa benda jatuh. sumberOperasiVI Yogyakarta, unit sarana memiliki risiko terjadinya kecelakaan paling tinggi. Jika para karyawan tidak melaksanakan proses pekerjaan sesuai dengan SOP K3 yang telah ditetapkan dengan baik maka akan timbul potensi bahaya kerja yang dapat membahayakan pekerja itu sendiri. Standar Operasional Prosedur (SOP) sistematisdan sinkron antara program pendidikan di perguruan tinggi dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk
StandarOperasional Prosedur UIN Sunan Ampel Surabaya - 3 - 5. PROSEDUR SELEKSI DAN PENDAFTARAN MAHASISWA BARU . 5.1. Seleksi dan pendaftaran mahasiswa baru jalur SNMPTN/SPAN /non tes 5.1.1. Seleksi melalui jalur SNMPTN, SPANPTKIN - /non tes bertujuan memberi penghargaan kepada siswasiswi yang berprestasi untuk menjadi -
Pelayananpermohonan Surat Keterangan Secara Online. DIREKTORI PUTUSAN. Penelusuran Cepat Putusan Mahkamah Agung dan 4 Lingkungan Peradilan. S I W A S. Sistem Informasi Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia. J D I H. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Pengadilan Negeri Meureudu. L A P O R. Sampaikan laporan Anda langsung kepada
SOPadalah singkatan dari standar operasional prosedur. Anda memerlukan semua komponen yang bergerak itu agar berfungsi (dan bekerja sama dengan baik). Di situlah SOP masuk! SOP adalah inti dari cara bisnis Anda menjaga segalanya β bergerak dengan baik! Dalam hal mendapatkan karyawan baru dengan kecepatan tinggi, mengajarkanSTANDAROPERASIONAL PROSEDUR KERJA LEMBUR. 1. LATAR BELAKANG. 1.) Perlu penataan jam kerja yang lebih efektif dan efisien. 2.) Setiap divisi memerlukan pengaturan pekerjaan di luar jam kerja normal. 2. TUJUAN Segera menuju tempat terbuka jauh dari bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, cabang listrik dan tiang listrik;